Rabu, 18 Mei 2011

Biografi Drs. Muhammad Hatta

Drs. H. Mohammad Hatta

Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta (populer sebagai Bung Hatta, lahir di Fort de Kock (kini Bukittinggi), Sumatera Barat, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret 1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasanya sebagai salah seorang proklamator kemerdekaan Indonesia.
Nama yang diberikan oleh orangtuanya ketika dilahirkan adalah Muhammad Athar. Anak perempuannya bernama Meutia Hatta menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dalam Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta.

PENDIDIKAN:
  • Europese Lagere School (ELS) di Bukittinggi (lulus 1916)
  • Meer Vitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di Padang (lulus 1919)
  • Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta (lulus 1921)
  • Nederland Handelshogeschool di Rotterdam (tamat dengan gelar Drs, 1932)
Masa Studi di Negeri Belanda

Pada tahun 1921 Hatta tiba di Negeri Belanda untuk belajar pada Handels Hoge School di Rotterdam. Ia mendaftar sebagai anggota Indische Vereniging. Tahun 1922, perkumpulan ini berganti nama menjadi Indonesische Vereniging. Perkumpulan yang menolak bekerja sama dengan Belanda itu kemudian berganti nama lagi menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).

Hatta juga mengusahakan agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar pengikat antaranggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Hatta lulus dalam ujian handels economie (ekonomi perdagangan) pada tahun 1923. Semula dia bermaksud menempuh ujian doctoral di bidang ilmu ekonomi pada akhir tahun 1925. Karena itu pada tahun 1924 dia non-aktif dalam PI. Tetapi waktu itu dibuka jurusan baru, yaitu hukum negara dan hukum administratif. Hatta pun memasuki jurusan itu terdorong oleh minatnya yang besar di bidang politik.


PERJALANAN KARIER
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond di Padang (1916-1919)
  • Bendahara Jong Sumatranen Bond di Jakarta dan mengurus majalah Jong Sumatra (1920-1921)
  • Menjadi anggota Indonesische Vereniging (ketika belajar di Belanda) yang kemudian berubah menjadi Perhimpoenan Indonesia, dan menjadi Dewan Redaksi majalah Indonesia Merdeka (1922-1925)
  • Ketua Pemuda Indonesia di Belanda (1925-1930)
  • Sebagai wakil Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, berkedudukan di Berlin (1927-1931)
  • Ikut Konggres Demokratique International IV di Beirvile, Paris (1936)
  • Ditangkap dan dipenjara di Den Haag, Belanda (23 September 1927-22 Maret 1928) karena tulisan-tulisannya di Majalah Indonesia Merdeka
  • Kembali ke Indonesia (1932)
PENGHARGAAN
  • Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada (1956)
  • Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin (1973)
  • Gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Indonesia (1975)
  • Menerima tanda jasa Bintang Republik dari Presiden Soeharto (15 Agustus 1972)
KARYA TULIS
  • Economische wereldbouw en machtstegenstellingen (1926)
  • L’Indonesie et son problema de I’Independence (1927)
  • Indonesia Vrij (1928)
  • Tujuan dan Politik Pergerakan Nasional Indonesia (1931)
  • Krisis Ekonomi dan Kapitalisme (1934)
  • Perjanjian Volkenbond (1937)
  • Mencari Volkenbond dari Abad ke Abad (1939)
  • Rasionalisasi (1939)
  • Penunjuk bagi Rakyat dalam Ekonomi, Teori, dan Praktek (1940)
  • Alam Pikiran Yunani (1941)
  • Mohammad Hatta Memoir (1979)
KELUARGA
  • Istri: Rahmi Hatta
  • Anak:
    • 1. Meutia Farida Hatta (21 Maret 1947)
    • 2. Gemala Rabi’ah Hatta (1953)
    • 3. Halidah Nuriah Hatta (25 Januari 1956)
  • Orang tua Hatta:
    • Kakek Hatta: Syekh Abdurrahman (dikenal sebagai Syekh Batuhampar)
    • Bapak: Haji Muhammad Djamil (Ulama dari Batuhampar, Kabupaten Limapuluh Kota)
    • Ibu: Saleha (Keluarga pengusaha terpandang dari Bukittinggi)
  • Bung Hatta adalah anak bungsu dalam keluarga dengan rincian sebagai berikut:
    • 1. Halimah (kakak, satu ayah lain ibu)
    • 2. Rabiah (kakak, satu ayah lain ibu)
    • 3. Rafiah (satu ayah, satu ibu)
    • 4. Bung Hatta (anak bungsu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar